Kecemasan Sosial dan Ketergantungan Media Sosial pada Mahasiswa

Kecemasan Sosial dan Ketergantungan Media Sosial pada Mahasiswa”
Mahasiswa yang mengalami kecemasan sosial cenderung lebih nyaman berinteraksi melalui media sosial dibandingkan dengan komunikasi langsung. Mereka merasa lebih aman, didengarkan, dan mampu mengekspresikan diri secara bebas di dunia maya. Hal ini memunculkan ketergantungan, yang ditandai dengan penggunaan media sosial secara berlebihan untuk menghindari rasa tidak nyaman dalam interaksi sosial nyata. Media sosial dijadikan sebagai bentuk coping mechanism bagi mahasiswa yang merasa kesepian, tidak percaya diri, atau kurang mendapat dukungan sosial di lingkungan sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kecemasan sosial terhadap ketergantungan media sosial pada mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan pendekatan kuantitatif dan metode korelasi prediktif, penelitian ini melibatkan 342 mahasiswa sebagai sampel. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kecemasan sosial terhadap ketergantungan media sosial, meskipun kontribusinya relatif kecil yaitu sebesar 7,2%. Sebagian besar mahasiswa yang diteliti berada dalam kategori sedang baik dalam tingkat kecemasan sosial maupun ketergantungan media sosial.
Kesimpulannya, kecemasan sosial memang berperan dalam meningkatkan ketergantungan terhadap media sosial, meskipun banyak faktor lain yang juga turut memengaruhinya. Mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan sosial tinggi cenderung lebih bergantung pada komunikasi digital sebagai pengganti interaksi sosial langsung. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar pihak kampus menyediakan edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat serta mendorong penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap ketergantungan tersebut.

By : Ika Auia Ramadhani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *